TEORI : Peradaban Lemuria Peradaban Kuno Yang Lebih Canggih Dari Peradaban Manusia Sekarang.

10:05 PM

Mungkin sebagian diantara kita telah banyak mendengar kisah tentang Atlantis, sebuah peradaban yang sangat maju pada masa silam. Namun bagaimana dengan kisah peradaban Lemuria? Pernahkan Anda mendengarnya? Kalau belum, ada baiknya kita menyimak sekelumit kisah yang saya uraikan di bawah ini, semoga bermanfaat.

Lemuria/Mu merupakan peradaban kuno yg muncul terlebih dahulu sebelum peradaban Atlantis. Para peneliti menempatkan era peradaban Lemuria disekitar periode 75000 SM – 11000 SM. Jika kita lihat dari periode itu, Bangsa Atlantis dan Lemuria seharusnya pernah hidup bersama selama ribuan tahun lamanya.

Gagasan Benua Lemuria terlebih dahulu eksis dibanding peradaban Atlantis dan Mesir Kuno dapat kita peroleh penjelasannya dari sebuah karya Augustus Le longeon (1826-1908), seorang peneliti dan penulis pada abad ke-19 yang mengadakan penelitian terhadap situs-situs purbakala peninggalan Bangsa Maya di Yucatan. Informasi tersebut diperoleh setelah keberhasilannya menter- jemahkan beberapa lembaran catatan kuno peninggalan Bangsa Maya.
Hingga saat ini, letak dari Benua Lemuria pada masa silam masih menjadi sebuah kontroversi, namun berdasarkan bukti arkeologis dan beberapa teori yang dikemukakan oleh para peneliti, kemungkinan besar peradaban tersebut berlokasi di Samudera Pasifik (disekitar Indonesia sekarang).
Banyak arkeolog mempercayai bahwa Easter Island yang misterius itu merupakan bagian dari Benua Lemuria. Hal ini jika dipandang dari ratusan patung batu kolosal yang mengitari pulau dan beberapa catatan kuno yang terukir pada beberapa artifak yang mengacu pada bekas-bekas peninggalan peradaban maju pada masa silam.

Dari hasil terjemahan, diperoleh beberapa informasi yang menunjukkan hasil bahwa Bangsa Lemuria memang berusia lebih tua daripada peradaban nenek moyang mereka (Atlantis). Namun dikatakan juga, bahwa mereka pernah hidup dalam periode waktu yang sama, sebelum kemudian sebuah bencana gempa bumi dan air bah dasyat meluluh lantahkan dan menenggelamkan kedua peradaban maju masa silam tersebut.

Mitologi turun temurun para suku Maori dan Samoa yang menetap dipulau-pulau disekitar Samudera Pasifik juga menyebutkan bahwa dahulu kala pernah ada sebuah daratan besar besar di Pasifik yang hancur diterjang oleh gelombang pasang air laut dasyat (tsunami), namun sebelumnya bangsa mereka telah hancur terlebih dahulu akibat peperangan.
Keadaan Lemuria sendiri digambarkan sangat mirip dengan peradaban Atlantis, memiliki tanah yang subur, masyarakat yang makmur dan penguasaan terhadap beberapa cabang ilmu pengetahuan yang mendalam.

Faktor-faktor tersebut tentunya menjadi sebuah landasan pokok bagi bangsa Lemuria untuk berkembang pesat menjadi sebuah peradaban yang maju dan memiliki banyak ahli/ilmuwan yang dapat menciptakan suatu trobosan baru dalam ilmu pengetahuan dan teknologi mereka.
Seperti banyak dikemukakan oleh beberapa pakar spiritual dan arkeologi, bahwa bangsa Lemurian dan Atlantean menggunakan crystal secara intensif dalam kehidupan mereka. Edgar Cayce, seorang spiritualis Amerika melalui channelingnya berkali-kali mengungkapkan hal yang sama.
Kuil-kuil Lemuria dan Atlantis menempatkan sebuah crystal generator raksasa yang dikelilingi crystal- crystal lain, baik sebagai sumber tenaga maupun guna berbagai penyembuhan. Banyak info mengenai atlantis dan lemurian diperoleh dengan men-channel crystal-arystal ‘old soul’ yang pernah digunakan pada kedua jaman ini.

Beberapa Monument Batu misterius yang berhasil ditemukan dibawah perairan Yonaguni, Jepang, mungkinkah monument-monument ini merupakan sisa-sisa dari peradaban Lemuria?
Namun, berbeda dengan bangsa Atlantis yang lebih mengandalkan fisik, teknologi dan gemar berperang, Bangsa Lemuria justru dipercaya sebagai manusia-manusia dengan tingkat evolusi dan spiritual yang tinggi, sangat damai dan bermoral.

Menurut Edgar Cayce, munculnya Atlantis sebagai suatu peradaban super power pada saat itu (kalau sekarang mirip Amerika Serikat begitulah) membuat mereka sangat ingin menaklukkan bangsa-bangsa didunia, diantaranya Yunani dan Lemuria yang dipandang oleh para Atlantean sebagai peradaban yang kuat. Berbekal peralatan perang yang canggih serta strategi perang yang baik, invansi Atlantis ke Lemuria berjalan seperti yang diharapkan. Karena sifat dari Lemurian yang menjunjung tinggi konsep perdamaian, mereka tidak dibekali dengan teknologi perang secanggih bangsa Atlantean, sehingga dalam sekejap, Lemuria pun jatuh ketangan Atlantis.

Para Lemurian yang berada dalam kondisi terdesak, ahirnya banyak meninggalkan bumi untuk mencari tempat tinggal baru di planet lain yang memiliki karakteristik mirip bumi, mungkin keberadaan mereka saat ini belum kita ketahui (ada yang mengatakan saat ini mereka tinggal di Planet Erra/Terra digugus bintang Pleiades).

Mungkin kisah para Lemurian yang meninggalkan bumi untuk menetap di planet lain ini sedikit tidak masuk akal, tapi perlu kita ketahui bahwa teknologi mereka pada saat itu sudah sangat maju, penguasaan teknologi penjelajahan luar angkasa mungkin telah dapat mereka realisasikan dijauh-jauh hari. Tentunya penguasaan teknologi yang sama pada era peradaban kita ini, belum bisa disandingkan dengan kemajuan teknologi yang mereka ciptakan.



Dari sekelumit kisah yang saya uraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa para Lemurian tidak musnah oleh bencana gempa bumi dan air bah seperti yang dialami oleh para Atlantean, namun karena peranglah yang membuat sebagian dari mereka berguguran.
Sementara semenjak kekalahannya oleh bangsa Atlantis, otomatis wilayah Lemuria dikuasai oleh para Atlantean, sampai saat akhirnya daratan itu diterpa oleh bencana yang sangat dasyat yang kemudian menenggelamkannya bersama beberapa daratan lainnya, termasuk diantaranya Atlantis itu sendiri.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »