MUSIK INDIE

5:40 AM

Jangan sampai ngakunya gaul, tapi ditanya band indie pun nggak tahu. Keterlaluan itu namanya. Jangan pura-pura tahu juga kalo kamu memang nggak tahu. Simak aja deh yang satu ini biar tahu apa itu band indie dan gimana band indie berkembang.

MUSIK INDIE

Indonesia memiliki bakat-bakat musik yang dapat menembus pasar internasional. Pembuktian tersebut diberikan oleh para musisi indie dalam negeri

Kata "indie" dalam Bahasa Indonesia merupakan serapan dari kata "independent" dalam Bahasa Inggris. Banyak orang yang menganggap bahwa indie merupakan salah satu aliran musik.

Sesungguhnya, indie merupakan sebuah gerakan musik. Para musisi indie umumnya memiliki idealisme yang tertuang dalam lagu-lagu mereka. Mereka dapat berkreasi sesuai keinginan tanpa perlu ragu akan kontrol dari label-label rekaman besar, baik dari apa yang ingin dikenakan di atas panggung maupun tema lagu yang cinta melulu.

“Lagu cinta melulu. Kita memang benar-benar melayu. Suka mendayu-dayu.” - Cinta Melulu, Efek Rumah Kaca

Musisi indie harus menciptakan “kolam” mereka sendiri. Beberapa musisi indie bahkan membuat label rekaman baru untuk menggarap, berpromosi dan mendistribusikan karya-karya mereka. Misalnya, Raisa yang menempuh jalur indie dengan Juni Records atau Tulus bersama kakaknya yang menginisiasi TULUS Company dengan dua divisi: TULUS Management serta TULUS Production.

Sekilas perkembangan jalur indie

Pada tahun 1980, tangga lagu musik indie pertama kali muncul di majalah Record Week sebelum pindah ke harian Sounds. Banyak band indie yang mulai muncul kala itu, seperti The Smith dan Joy Division.

Memasuki era tahun 1990-an, Nirvana dan Radiohead yang berkibar di bawah bendera label indie ikut menyebarkan “virus indie” ke seluruh dunia. Bahkan, Radiohead sempat merilis album dengan sistem pembayaran secara sukarela.

Masyarakat Indonesia lebih dahulu mengenal istilah underground sekitar tahun 1970-an ketimbang indie. God Bless adalah salah satu band yang mendeklarasikan bahwa mereka adalah band underground pada era itu.

Jalur indie mulai dikenal sejak PAS Band merilis album For Through The Sap (1993) secara independen tentunya. Album tersebut ternyata terjual habis sebanyak 5,000 kopi. Keberhasilan di jalur indie yang PAS Band tuai kemudian menjadi inspirasi bagi musisi lainnya.

Ada pula band Mocca yang berhasil menjual album My Diary (2002) di atas angka 300,000 kopi diikuti penghargaan Best Video Clip of The Year untuk klip Me & My Boyfriend (2003) dari MTV Indonesia. Pencapaian yang cukup spektakuler untuk sebuah band indie dalam negeri kala itu.

Memasuki era 2000-an, semakin banyak musisi indie yang suaranya mulai terdengar dari satu panggung ke panggung lainnya, baik dalam format band, grup atau solo. Kini, tampaknya sudah Indonesia memiliki ratusan atau mungkin ribuan band indie—belum ada data lengkap mengenai hal ini.

Di antara ratusan atau ribuan musisi indie tersebut, ada segelintir nama-nama yang berhasil memperdengarkan musiknya hingga ke kancah internasional. Berikut adalah sedikit contohnya

*Efek Rumah Kaca*

Formasi band ini terdiri dari Cholil Mahmud (vokal utama dan gitar), Adrian Yunan Fasal (vokal latar, bass, gitar), Airil “Poppie” Nur Abadiansyah (vokal latar, bass) dan Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar). Efek Rumah Kaca dikenal dengan lagu-lagunya yang menyentuh keadaan sosial masyarakat sekitar.

Selama perjalanannya, band ini berhasil memenangkan beberapa penghargaan musik, antara lain Best Cutting Edge Artist dari MTV Indonesia Awards 2008, Rookie of The Year dari Rolling Stone Indonesia pada tahun 2008, The Best Album serta Favorite Alternative Song dari Indonesia Cutting Edge Music Awards 2010.

*Superman Is Dead*

Superman Is Dead adalah band tanah air pertama yang berhasil menembus tangga lagu Billboard pada tahun 2011. Band ini menempati urutan ke-23 Billboard Uncharted. Selain itu, Superman Is Dead juga pernah tampil dalam tur festival punk terbesar di dunia, Warped Tour, pada tahun 2009.

Jerinx, Bobby dan Lolot memulai perjalanan musik mereka pada tahun 1995 dengan membentuk Superman Is Silver Gun. Di tengah perjalanan, Lolot memutuskan keluar dari grup dan bergabung dengan proyek kolaborasi musisi lokal Bali. Posisi Lolot kemudian digantikan oleh Eka Arsana. Grup band tersebut akhirnya mengganti nama mereka menjadi Superman Is Dead.

Di samping bermusik, Superman Is Dead sangat kritis dengan keadaan sosial dan politik yang terjadi di Indonesia. Superman Is Dead membawa musik ke tingkat lain, yaitu musik sebagai alat perjuangan dan advokasi bagi permasalahan sosial.

Dalam lagu Sunset Di Tanah Anarki misalnya, mereka menyuarakan kepedulian terhadap kasus pelanggaran hak asasi manusia yang sulit diselesaikan di negeri ini. Dalam video klipnya, Superman Is Dead juga memasukkan potongan gambar Munir dan Wiji Thukul.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »