23 Fakta Menyedihkan dan Tragis Mengenai Bunuh Diri

11:45 PM Add Comment

Tau bunuh diri ? Pernah bunuh diri ? ya pasti nggak lah
Dan ini 23 Fakta Menyedihkan dan Tragis Mengenai Bunuh Diri

Bunuh diri adalah dosa besar bagi Allah SWT. yang tidak terampuni, karena yang berhak mengambil nyawa kita bukanlah diri kita sendiri melainkan Allah SWT. Apalagi ada berita yang baru-baru ini yang katanya bunuh diri secara live, Naudzubillah semoga kita diberi keimanan yang kuat agar bisa terus tabah dalam hidup kita dan jangan menjadi orang yang putus asa lalu bunuh diri, Aamiin. Berikut adalah sedikit fakta mengenai Bunuh Diri:
  1. Kata Bunuh Diri atau "Suicide" berasal dari dua kata latin, yaitu "Sui" yang artinya (diri sendiri) dan "Cidium" yang artinya (pembunuhan/membunuh) atau kita sambung bunuh diri adalah perbuatan membunuh diri sendiri.
  2. Banyak orang yang bunuh diri dengan cara yang tak lazim, misalnya orang yang bunuh diri dengan menelan laba-laba beracun, mengebor kepala sendiri, menempelkan korek api ke kekerongkongan, tersedak pakaian dalam, menyuntikkan selai kacang ke pembuluh darah, dan melemparkan diri ke dalam tong bir.
  3. Di China, diperkirakan rata-rata orang bunuh diri setiap dua menitnya. China menyumbang hampir seperempat dari total global bunuh diri yaitu antara 250.000 - 300.000 kasus bunuh diri setiap tahunnya.
  4. Banyak tokoh-tokoh terkenal yang bunuh diri, diantaranya Cleopatra, Vincent Van Gogh, Elvis Presley, Marylin Monroe, Brutus, Sigmund Freund, Adolf Hitler, Nero, Jack London, dan lain-lain.
  5. Di dunia ini jika diambil rata-rata, lebih banyak orang yang mati karena bunuh diri dibandingkan karena pembunuhan/dibunuh seseorang.
  6. Para ahli percaya bahwa korban pelecehan/penganiayaan/pembullyan anak memungkinkan terjadinya bunuh diri karena jalur komunikasi otak yang terganggu.
  7. Mencoba bunuh diri di Inggris akan dikenakan hukuman mati karena bunuh diri melanggar hukum.
  8. Orang dewasa yang lebih tua memiliki tingkat bunuh diri 50% lebih tinggi daripada orang-orang muda.
  9. Negara yang perekonomiannya miskin cenderung memiliki tingkat bunuh diri yang lebih tinggi daripada negara-negara kaya.
  10. Diperkirakan dari 11-25 percobaan bunuh diri di dunia, hanya 1 saja yang berhasil.
  11. Faktor-faktor penyebab bunuh diri yaitu depresi, miskin, patah hati, ditindas, kegagalan, kelainan mental, melakukan kesalahan, dan rasa kesepian.
  12. Menggantung diri adalah bunuh diri yang paling banyak dilakukan di dunia.
  13. Bunuh diri adalah penyebab utama kematian bagi penderita Skizofrenia.
  14. Di Amerika Serikat, orang-orang melakukan percobaan bunuh diri setiap menitnya.
  15. Di seluruh Dunia, sekitar 2000 orang bunuh diri setiap harinya.
  16. Metode bunuh diri yang paling banyak dilakukan wanita ialah menelan racun, sedangkan yang paling banyak dilakukan pria adalah gantung diri.
  17. Penyair Rusia yang bernama Sergei Esenin menulis sebuah puisi menggunakan darahnya sendiri sebagai catatan bunuh dirinya.
  18. 10 September adalah Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia.
  19. Tempat yang populer untuk melakukan bunuh diri adalah Jembatan Golden Gate, Jembatan Sungai Yangtze, Hutan Aokigahara, Air Terjun Niagara, dan Tebing Gap.
  20. Sekitar 10% - 35% dari orang yang bunuh diri meninggalkan catatan.
  21. Sejak Jembatan Golden Gate dibuka pada tahun 1937, lebih dari 1200 orang telah melompat dari jembatan tersebut untuk bunuh diri yang menjadikannya tempat populer untuk melakukan bunuh diri.
  22. Senin adalah hari yang paling sering banyak terjadinya bunuh diri.

Kisah Menarik Tentang Topeng Monyet

10:59 PM Add Comment


Topeng monyet adalah kesenian tradisional yang dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Pertunjukan topeng monyet juga dapat dijumpai di India, Pakistan, Thailand, Vietnam, Tiongkok, Kamboja, Jepang, dan Korea. Jenis kesenian ini melibatkan seorang pawang yang melatih monyetnya untuk melakukan berbagai aktivitas yang meniru tingkah laku manusia, misalnya mengenakan pakaian, berdandan dan pergi belanja. Monyet yang digunakan di Indonesia biasanya adalah spesies Macaca Fascicularis atau biasa disebut juga crab eating monkey atau long tailed monkey.

Monyet yang melakukan atraksi-atraksi ini diiringi dengan musik yang dimainkan olah satu atau beberapa orang. Alat musik yang dimainkan biasanya berupa gendang kecil yang dimainkan dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain memegang tali pengikat monyet. Pertunjukan ini dimainkan secara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain di daerah kawasan permukiman. Penontonnya kebanyakan anak-anak. Karena itu, kedatangan rombongan topeng monyet selalu disambut gembira oleh anak-anak. Kegembiraan anak-anak ini menjadi rezeki bagi rombongan topeng monyet. Uang saweran dari warga merupakan sumber nafkah mereka menghidupi keluarga.

Topeng monyet adalah kesenian tradisional yang sejak dahulu sangat dikenal di Indonesia, terutama di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat.Dalam kebudayaan orang jawa biasa menyebut dengan Ledhek Kthek dan Tandhak bedhes yang berarti Tontonan Monyet, dalam bahasa Indonesia di Sebut dengan Topeng Monyet.

Topeng monyet di sinyalir merupakan salah satu jenis budaya hewan dari Ponorogo, hal itu dikarenakan dimanapun Topeng monyet berada selalu menggunakan pakaian dari benang yang berumbai-rumbai merupakan pakaian khas dari pemain Reog. Topeng Barongan, Bujang Ganong beserta Kuda Kepang juga tak ketinggalan untuk dimainkan oleh monyet.

Menurut Matthew Isaac Cohen, seorang professor budaya teater Indonesia dari Royal Holoway University of London, pertunjukan yang menampilkan monyet dan anjing direproduksi di Indonesia. Miniatur sirkus ini merupakan salah satu hiburan mengamen paling umum di pasar, jalan-jalan pedesaan, dan perkotaan di seluruh barat Indonesia. Pertunjukan akrobatik ini menjadi umum pada awal 1890-an. Cohen juga menjelaskan bahwa atraksi monyet dan anjing terkait dengan perkembangan seni pertunjukan komersial di Hindia Belanda pada akhir abad ke-19. Selain pertunjukan komersial berskala besar seperti sirkus, kelompok akrobatik Jepang, operet, dan burlesque (pertunjukan drama atau musik yang bertujuan membuat tertawa), ada juga hiburan berskala kecil: panggung pesulap Eropa, India dan Cina; balloonists (orang yang mengoperasikan wahana balon terbang), pertunjukan anjing dan monyet, serta seniman boneka.

Pertunjukan topeng monyet terutama dinikmati oleh anak-anak, baik pribumi maupun Belanda dan Eropa. Hal ini bisa dilihat dari foto koleksi Tropenmuseum Amsterdam, Belanda. Foto yang bertarikh 1900-1920 ini memperlihatkan seorang dalang Arab dengan dua monyetnya yang dirantai. Foto diambil oleh Charles Breijer anggota de Ondergedoken Camera atau persatuan juru foto Amsterdam yang bekerja sebagai juru kamera di Indonesia dari 1947 sampai 1953. Dia kerap membuat foto kehidupan sehari-hari.

Penyiksaan monyet
Dibalik pertunjukan topeng monyet yang menghibur, ada penyiksaan binatang yang dilakukan sang pawang atau pemilik monyet. Monyet untuk atraksi topeng monyet biasanya berusia muda sekitar delapan atau sembilan bulan. Monyet muda ini dilatih dengan cara disiksa oleh pemilik dalam waktu yang lama.

Agar bisa berjalan tegak, tangan monyet diikat ke belakang, digantung dan dipaksa duduk berjam-jam di jalan. Agar monyet terus berlatih, seringkali pemilik sengaja tidak memberikan makan. Salah seorang pelatih monyet ini mengaku separuh monyet yang dilatihnya mati karena tidak kuat.Monyet yang telah pintar kemudian akan dijual ..

Jadi apa saja anak Indonesia di internet?

10:52 PM Add Comment

Sering kali kita melihat user internet yang antik. Keantikan mereka tentu merupakan hasil bentukan dari apa yang mereka alami. Sehingga memunculkan generalisir yang tidak perlu. Jadi apa saja anak Indonesia di internet?
Di bawah ini cuma sedikit saja yang saya sebutkan. Bahwasanya tidak hanya di Indonesia saja yang orangnya jadi begini. Karakter orang di internet bermacam-macam. Mereka juga suka macam-macam. Ini sebetulnya cuma survey pribadi saja.
Siapakah mereka?

1. Anak meme
Anak meme cuma istilah di Indonesia saja. Meme merupakan kultur di Internet. Meme mulai dikenal di Indonesia sejak tahun 2007 namun kala itu belum popular. Meme banyak banget jenisnya. Template meme berasal dari pencitraan seorang tokoh dengan watak dan karakter khas orang yang jadi bahan meme. Sehingga di sinilah orang-orang bisa berkreasi dengan menggunakan karakter orang untuk merespon ragam peristiwa. Namun di Indonesia, template meme sering salah penggunaannya. Karena banyak dari kita yang tidak menjangkau kultur native (asli) dari tiap template yang ada. Ditambah dengan karakter rage comic yang walau jelek gambarnya tapi mewakili ekspresi yang dibutuhkan untuk membuat komik.
Anak meme sering dianggap cancer (penyakit) di internet. Mungkin karena memang kebanyakan diikuti oleh bocah usia sekolah yang masih labil. Bocah ini tidak akan paham penggunaan meme sesungguhnya. Yang mereka tau secara visual, template meme begitu adanya. Juga ditambah dengan hanya menganggap meme sebagai hiburan saja. Bocah ini belum terbiasa dengan template meme original sehingga sering gagal paham. Apalagi kalau caption memenya yang menggunakan gaya bahasa lain. Bisa ngebul otak mereka.
Disamping itu, meme sudah jadi bagian dari kultur internet. Meme bisa digunakan untuk menanggapi apa saja. Bahkan meme bisa dijadikan senjata juga. Ah tapi anak meme gak sampai kepikiran ke sini.
 
2. Weeaboo/wibu
Wibu paling sering kena bully. Memang kesannya seperti anak SD. Soalnya tontonan anime kebanyakan cocok untuk anak. Walau di luar sana ada juga genre anime yang lebih jahat. Anak wibu juga jajal anime yang jahat karena antusiasme mereka yabg mendorong mereka untuk memasuki zona ini.
Kapasitas daya pikir wibu memang tidak bisa kita judge atau ukur seenaknya. Tidak sedikit dari mereka yang justru banyak dan luas wawasannya, ya tapi lebih ke wawasan soal anime dan kebanyakan dari mereka cuma suka anime doank. Mereka berekspresi lewat profil akun menggunakan gambar tokoh anime kesukaannya. Tidak semua wibu juga fetish ke gambar 2D.
Masalah yang sering mereka alami adalah dalam mencoba menanggapi hal yang di luar jangkauan pemikiran mereka. Entahlah tapi banyak wibu yang anti-sosial. Malah ada yang seperti orang dungu dalam pergaulan. Mereka sudah deal (menghadapi dengan baik) situasi sosial mereka. Sehingga mereka lebih baik mengunci diri di rumah dan nonton anime untuk memuaskan perasaan mereka. Karena anime mereka rasa mampu mewakili apa yang ada di benaknya.

3. Bigot agama
Bigot agama tidak memandang usia. Bisa anak-remaja-orangtua. Pada umumnya yang menjadi faktor mereka menjadi demikian adalah karena mereka dulunya biasa di lingkungan homogen. Ilmu yang mereka jangkau hanya soal agama saja. Juga memang ada doktrin-doktrin dari guru atau orang/tokoh yang mereka anggap sebagai panutan.
Mereka masuk ke dunia internet menghadapi jutaan informasi yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Mereka akan menolak segala hal yang belum pernah mereka pelajari. Kalau pun sudah dipelajari, biasanya yang ngajarinnya salah tafsir.
Bigot agama akan parnoan. Tidak nyaman dan rasanya ingin mendebat semua konten yang mereka pikir tidak ada dan bertentangan di ajaran agamanya. Yang mereka inginkan serba agamanya. Jadi internet itu harus halal versi mereka. Mereka gak bakal terima pendapat orang lain. Alhasil gak jauh, mentokmya ngelike dan komen amin di akun Husnul Khatimah dan kiriman fakir like lain yang pakai embel-embel agamanya. Mereka memang dikenal agresif, denial, keras kepala.

4. Fans club sepakbola
Sepakbola memang jadi hiburan jutaan umat manusia. Juga jadi cabang olahraga favorit orang Indonesia. Dunia sepakbola dunia muncul di tv sejak tahun 90an. Kala itu masih jamannya serie A Italia. Mereka menonton banyak pertandingan serie A di televisi. Ditambah dengan tayangan sepakbola Indonesia juga.
Namun yang namanya manusia butuh sesuatu untuk merasa bangga. Alhasil mereka kemudian memilih club jagoan mereka. Tanpa tau apa-apa soal club tersebut. Mereka kemudian menjadi fanatik. Merasa clubnya paling jago. Kelakuan ini dibawa ke internet. Di internet sampai ada grup khusus debat supporter club liga mana saja. Isinya cuma ungkapan kebencian saja.
Kan lucu, cuma nonton di tv udah ngerasa paling hebat dukung clubnya. Ngaruhnya apa coba? Mau kamu debat sampai saling angancam santet juga, club sepakbola tetap bertanding gak peduli dengan aksi heroik kamu membully fans club rival. Ungkapan seperti munyuk, cheleng, pudel, entoten dan lain sebagainya jadi santapan tiap hari. Mau menang dan kalah, bukan karena mereka (fans) saling ngebully.
Pengetahuan soal dunia sepakbola mereka minim. Cuma doyan berantem saja karena begitulah yang namanya fanatik.

5. Fans east asian pop
Ini yang paling mengerikan. Adik-adik usia SD pada sangar kalau idola mereka dijadikan bahan candaan. Memang sih dunia hiburan dari Korea Selatan sangat seru. Sempat jadi pop culture. Kebanyakan sih cewek yang suka. Melihat sosok pria antara maskulin dan feminim yang kalem banget bikin dd gemes ngerasa kagum.
Dunia musik di sana sebetulnya tidak terlalu wow. Yang bikin wow justru dari aktifitas fansnya yang hiperbola. Ada loh yang sampai bikin cerita ngibul katanya nikah sama punggawa boyband Korea Selatan. Katanya nanti diajak main ke sana lalu dia jadi selingkuhan si artis sampai akhirnya kebablasan punya anak dan akhirnya dinikahin. Duh, kenyataannya pacarnya di dunia nyata burik.
Mereka ini memang galak. Si artisnya sih cuek soalnya yang mereka lakukan hanyalah berkarir. Tapi karena penampilan mereka yang begitu makanya dd gemes di Indonesia langsing jatuh hati. Soal kualitas musik sih ya bagitulah. Fans east asian pop ini bakal cuma mau dengar musik itu-itu saja sih pokoknya minimal musik asia timur.

Melayu Raya

11:45 AM Add Comment


Tahukah kamu bahwa dulu Brunei,malaysia dan Indonesia sangat ingin bersatu dan membentuk sebuah UNI/persatuan tapi semua itu gagal dulu 1940an hubungan Indonesia dengan malay sangat lah erat. Melayu Raya (juga dikenali sebagai Indonesia Raya) merupakan satu gagasan Kesatuan Malaya-Indonesia-Brunei, yaitu persatuan Melayu Raya yang mana Indonesia, Malaysia dan Brunei disatukan dalam satu rumpun. Gagasan ini didukung oleh mahasiswa dan lulusan guru dari Maktab Perguruan Sultan Idris pada akhir tahun 1920an, dan individu dari Sumatera dan Pulau Jawa termasuk Prof. Mohammad Yamin dan Sukarno pada tahun 1950an.

Gagasan ini juga merupakan salah satu perjuangan utama PKMM di bawah kepimpinan Dr. Burhanuddin Al-Helmy dan juga Pak Sako. Bergantung kepada pihak mana yang menyuarakannya, dan juga dikenali sebagai Indonesia Raya yang juga merupakan lagu kebangsaan Indonesia.
Sukarno dan Muhammad Yamin adalah tokoh politik Indonesia yang sepakat dengan gagasan persatuan raya ini. Akan tetapi mereka enggan untuk menyebut gagasan ini sebagai "Melayu Raya" dan menawarkan nama lain yaitu "Indonesia Raya". Keengganan untuk menggunakan nama Melayu Raya karena berlainan dengan keadaan di Malaya, di Indonesia istilah Melayu lebih merujuk kepada suku Melayu yang dianggap hanyalah sebagai salah satu suku kecil dari berbagai suku bangsa di Nusantara, yang memiliki kedudukan yang setara dengan Minangkabau, Aceh, Jawa, Sunda, Madura, Bali, Dayak, Bugis, Makassar, Minahasa, Ambon, dan lain sebagainya. Penghimpunan berdasarkan ras atau suku bangsa "Melayu" dikhawatirkan memecahkan perpaduan dan kontra-produktif dengan persatuan Indonesia yang mencakupi berbagai suku bangsa, agama, budaya, dan ras; karena banyak suku bangsa di Indonesia Timur seperti orang Papua, Ambon, dan Nusa Tenggara Timur, bukanlah termasuk rumpun Melayu Austronesia, melainkan rumpun bangsa Melanesia.

Gagasan ini yang mendukung pembentukan republik melalui penyatuan dengan Republik Indonesia - (Melayu Raya/Indonesia Raya) terutama oleh ahli Kesatuan Melayu Muda. Bagaimanapun rancangan untuk bergabung dengan Indonesia telah ditolak oleh mayoritas orang Melayu pada saat tersebut mayoritas orang Melayu di Tanah Melayu ketika itu tidak setuju dengan perjuangan mereka kerena orang Melayu mendukung institusi Raja-Raja Melayu dan Islam.

Sehingga kini masih terdapat pengikut kaum muda mencoba menghidupkan kembali gerakan pembentukan republik dengan mengibarkan bendera Sang Saka Malaya, secara tidak langsung menunjukkan penentangan mereka secara terang-terangan terhadap institusi raja raja.

Sumber :
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Melayu_Raya

Somatotype

11:40 AM Add Comment

Mungkin masih banyak yg belum tau,apa itu Somatotype atau genetik manusia.
banyak yg bingung kok makan banyak tapi tetep kurus,makan dikit tetap gemuk.
disini bakal ane bahas apa itu Somatotype.  Bawaan lahir,yap kebanyakan genetik itu bawaan lahir atau bawaan dari orang tua,sebenarnya intinya ada 3 jenis genetik manusia,ectomorph,mesomorph,dan endomorph,tapi bisa juga mempunyai gabungan dari kedua genetik.

-ECTOMORPH
bercirikan tubuh kurus kebanyakan dari mereka tinggi,tulang kecil,bisa dilihat dari pergelangan tangan,metabolisme cepat,maka dari itu makanan yg dimakan disimpan menjadi energi bukan lemak,tapi bukan berarti gk bisa gemuk,soalnya ane sendiri bergenetik ecto   satu-satunya cara untuk keliatan berisi itu ya olahraga(workout atau ngegym)

-MESOMORPH
kalo ini genetik idaman bersyukurlah bagi yg terlahir dengan genetik ini,genetik ini mudah menambah berat badan mudah juga mengurangi berat,tampilan fisiknya cenderung ideal,gk kurus gk gemuk,struktur tulang sedang,gk terlalu besar.

-ENDOMORPH
fisik yg terlihat gempal Karna metabolisme genetik ini lambat sehingga lebih mudah menyimpan lemak,tapi jangan salah dibalik tampilannya yg lembek   sebenarnya genetik ini yg punya massa otot dan tulang yg besar,butuh diet dan latihan extra untuk menurunkan berat dan menjadi ideal.
Perlu diketahui cara diet dan cara olahraga dari setiap genetik pun berbeda,jadi pastikan jenis diet itu cocok dengan genetik yg dimiliki.
semoga bermanfaat

Jika Manusia Evolusi dari Kera, Mengapa Masih Ada Kera?

12:18 AM Add Comment

Tim jurnalis sains di Washington Post pernah mendapat sebuah pertanyaan menarik. Kira-kira begini bunyinya: “Mengapa tidak ada Hominini yang tersisa di bumi? Kalau evolusi selalu terjadi dan spesies selalu berubah dan beradaptasi, tidakkah kita seharusnya bisa melihat spesies manusia baru yang merupakan hasil evolusi dari kera?”
Di Indonesia pun, pertanyaan ini sering kali ditanyakan, meskipun sebenarnya ada banyak kesalahan di dalamnya.
Pertama-tama, Homininii yang merupakan bahasa ilmiah untuk manusia masih ada di bumi, yaitu kita yang Homo sapiens.

Lalu, kita termasuk kelompok kera besar yang disebut sebagai keluarga taksonomi hominid atau hominidae. Begitu juga neanderthal, australopitechus, manusia purba lain, orangutan, gorila, bonobo dan simpanse yang berevolusi dari nenek moyang yang sama sekitar 14 juta tahun yang lalu.
Jadi, bisa dibilang bahwa makhluk yang kini kita sebut kera bukanlah nenek moyang, tetapi saudara jauh kita.

“Bertanya mengapa gorila tidak berevolusi menjadi manusia purba sama dengan bertanya mengapa anak-anak dari sepupu Anda tidak mirip Anda,” kata Matt Tocheri, seorang dosen antropologi di Lakehead University dan peneliti dari Program Asal Manusia di National Museum of Natural History.
Dia melanjutkan, makhluk-makhluk ini sudah memiliki garis keturunannya sendiri selama 10 juta tahun. Mereka tidak bisa mundur kembali dan turun menjadi manusia.
Selain itu, belum tentu para gorila, bonobo, simpanse, dan kera-kera modern lainnya ingin menjadi manusia.
Nina Jablonski, seorang paleoantropolog di Evan Pugh University berkata bahwa:
"Evolusi TIDAK SELINIER dan SEPROGRESIF yang kamu kira, meskipun sangat mudah untuk membayangkannya sebagai amoba bersel satu yang terus menerus berubah menjadi semakin kompleks hingga berakhir sebagai manusia."
Di dunia nyata, evolusi justru lebih suka menyederhanakan dan menghilangkan fitur-fitur tubuh yang dianggapnya tidak diperlukan.
Itulah sebabnya makhluk-makhluk yang hidup di gua dan laut dalam kehilangan pengelihatannya, dan paus yang merupakan keturunan mamalia darat hampir kehilangan seluruh tulang kakinya. Bahkan, landak laut yang nenek moyangnya memiliki otak kini tidak memiliki sistem sistem saraf pusat sama sekali.

Jablonski mengatakan evolusi adalah usaha untuk bertahan hidup dalam kondisi tertentu, dan mutasi acak. Ada elemen keberuntungan yang besar dan tidak ada elemen arah di dalamnya. Makhluk hidup hanya berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
Hal ini pun terlihat pada keberagaman Hominini di tahap evolusi awal. Australopithecus afarensis, misalnya, berevolusi untuk memiliki pinggang seperti manusia agar bisa berjalan dengan dua kaki dan membawa benda. Kemampuan ini sangat diperlukan untuk mengumpulkan makanan di padang rumput.
Sementara itu, Paranthropus Robustus yang hidup di lingkungan kering berevolusi untuk memiliki rahang yang kuat agar bisa mengunyah makanan yang keras, dan Homo habilis yang memiliki otak yang besar membantu mereka untuk membuat alat-alat dari batu.
Namun, seiring dengan perkembangan alat-alat yang dapat dibuat, spesies Hominini yang lebih baru tidak lagi harus memilih antara gusi yang besar untuk mengunyah biji atau taring yang tajam untuk menyobek daging. Menggunakan alat yang mereka ciptakan, Hominini yang lebih modern bisa memotong makanan mereka dan mengonsumsinya.
Alhasil, evolusi pun lebih memilih spesies dengan otak yang besar dan gigi yang lebih kecil untuk menciptakan lebih banyak alat yang bisa membantu mereka untuk berburu, menjelajah, dan menghindari ancaman.

Ketika spesies kita (Homo sapiens) muncul sekitar 200.000 tahun yang lalu, kita sudah dapat bertahan hidup dalam segala lingkungan dan kondisi. Menggunakan alat-alat yang lebih canggih dari spesies lainnya, kita pun bisa bertahan hidup dan melalui berbagai perubahan iklim yang membunuh spesies Hominini lainnya.
Nah, bagaimana dengan makhluk-makhluk yang kini kita sebut kera?
Mereka biasanya hidup di hutan sehingga kemampuan untuk memanjat pohon lebih dibutuhkan daripada berjalan dengan dua kaki seperti manusia.
Tanpa otak yang besar dan menghabiskan energi sekalipun, penelitian juga telah menunjukkan bahwa simpanse dan bonobo mampu membangun sarang mereka, menggunakan alat yang belum sempurna, menghargai keindahan, dan menangisi kematian komunitasnya.
“Ketika kita melihat saudara kera sekarang, mereka baik-baik saja berperilaku seperti kera. Mereka melakukan apa yang dilakukan oleh simpanse, orangutan, dan gorila; dan mampu bertahan hidup tanpa menjadi manusia,”
“Tentunya itu dengan catatan manusia tidak menggunduli seluruh hutan mereka dan mengeluarkan mereka dari habitat aslinya. Namun, itu adalah masalah yang berbeda,”
Evolusi tidak mengajarkan manusia bahwa manusia keturunan dari monyet; ia menyatakan bahwa baik manusia maupun monyet memiliki nenek moyang yang sama.
Orang juga mengatakan kalau manusia adalah keturunan dari monyet, kenapa masih ada monyet. Ini sama maknanya dengan mengatakan, anak kecil itu keturunan orang dewasa, lalu kenapa masih ada orang dewasa?

Spesies baru berevolusi dengan melenting keluar dari spesies yang telah mapan, saat populasi organisme menjadi terisolasi dari cabang utama keluarganya dan memperoleh cukup perbedaan untuk menjadi berbeda untuk selamanya. Spesies induk dapat bertahan kemudian, atau bisa juga punah.

Kisah Kota Sodom di Indonesia

2:41 AM Add Comment

      Desa Yang Hilang Dalam Semalam !



Ada sekelumit kisah nyata yang pernah terjadi pada sebagian bangsa ini yang mungkin kita telah lupa. Dan sayangnya, peristiwa yang penuh dengan pelajaran ini sama sekali tidak disinggung-singgung sedikit pun di dalam buku pelajaran di sekolah. Kita dan anak-anak kita tidak pernah tahu jika ada suatu desa yang penduduknya nyaris sama dengan kaum Sodom-Gomorah, senang bermaksiat, yang terkubur seluruhnya dalam satu malam hingga tidak bersisa. Satu desa bersama seluruh penduduknya lenyap dalam satu malam tertutup puncak sebuah gunung yang berada agak jauh dari lokasi desa itu. 

Inilah kisah tentang Dukuh Legetang, yang masuk dalam wilayah Banjarnegara, Jawa Tengah. Kejadiannya di tahun 1955. Pada saat itu, Dukuh Legetang yang terletak di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Banjarnegara, merupakan sebuah dukuh yang makmur. Berbagai kesuksesan di bidang pertanian menghiasi kehidupan dukuh (desa) itu.

Penduduknya cukup makmur dan kebanyakan para petani yang cukup sukses. Mereka bertani sayuran, kentang, wortel, kobis, dan sebagainya. Berbagai kesuksesan duniawi yang berhubungan dengan pertanian menghiasi dukuh Legetang. Misalnya apabila di daerah lain tidak panen tetapi mereka panen berlimpah. Kualitas buah dan sayur yang dihasilkan juga lebih baik dari yang lain.
Namun bukannya mereka bersyukur, dengan segala kenikmatan ini mereka malah banyak melakukan kemaksiatan. Barangkali ini yang dinamakan “istidraj” atau disesatkan Allah dengan cara diberi rezeki yang banyak namun orang tersebut akhirnya makin tenggelam dalam kesesatan.

Masyarakat Dukuh Legetang umumnya ahli maksiat. Perjudian di dukuh ini merajalela, begitu pula minum-minuman keras. Tiap malam mereka mengadakan pentas Lengger, sebuah kesenian tradisional yang dibawakan oleh para penari perempuan, yang sering berujung kepada perzinaan. Ada juga anak yang malah melakukan kemaksiatan bersama ibunya sendiri. Beragam kemaksiatan lain sudah sedemikian parah di dukuh ini.

Pada suatu malam, 17 April 1955, turun hujan yang amat lebat di dukuh itu. Tapi masyarakat Dukuh Legetang masih saja tenggelam dalam kemaksiatan. Barulah pada tengah malam hujan reda. Tiba-tiba terdengar suara keras seperti sebuah bom besar dijatuhkan di sana, atau seperti suara benda yang teramat berat jatuh. Suara itu terdengar sampai ke desa-desa tetangganya. Namun malam itu tidak ada satu pun yang berani keluar karena selain suasana teramat gelap, jalanan pun sangat licin.

Pada pagi harinya, masyarakat yang ada di sekitar Dukuh Legetang yang penasaran dengan suara yang amat keras itu barulah keluar rumah dan ingin memeriksa bunyi apakah itu yang terdengar amat Cumiakkan telingan tadi malam. Mereka sangat kaget ketika di kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah terbelah, rompal. Dan mereka lebih kaget bukan kepalang ketika melihat Dukuh Legetang sudah tertimbun tanah dari irisan puncak gunung tersebut. Bukan saja tertimbun tapi sudah berubah menjadi sebuah bukit, dengan mengubur seluruh dukuh beserta warganya. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini sudah menjadi sebuah gundukan tanah baru menyerupai bukit. Seluruh penduduknya mati. Gegerlah kawasan Dieng…



Seperti diceritakan oleh salah satu saksi hidup peristiwa ini, Toyib (71) ‘’Suara ‘guntur ’-nya (sebutan longsor di daerah setempat) itu sampai terdengar ke rumah saya. Padahal, rumah saya Desa Kepakisan,’’ kisah Toyib yang saat peristiwa itu berusia 11 tahun. Lanjut Toyib, akan tetapi karena gelapnya malam dan hawa dingin menusuk tulang, membuat warga yang mendengar suara mengejutkan itu tidak berani keluar rumah untuk memeriksanya.

Baru esok paginya diketahui, ternyata suara itu berasal dari longsoran lereng sisi tenggara Gunung Pengamun-amun yang tepat menimpa Dukuh Legetang. Dari kejauhan terlihat puncak Gunung Pengamun-amun sudah ‘rompal’ (Jw. Terbelah).Bukan saja tertimpa tapi juga berubah menjadi sebuah bukit yang mengubur seluruh dukuh beserta warganya. Dukuh Legetang yang tadinya berupa lembah, kini berubah menjadi gundukan tanah menyerupai bukit. Menyadari peristiwa itu, sontak masyarakat di sekitar Dukuh Legetang terkejut. Kemudian banyak yang berteriak ‘Legetang guntur !’, situasi saat itu menjadi ramai dan membuat masyarakat berbondong-bondong untuk melihat lokasi kejadian.

‘’Walaupun dusun yang lain juga hampir sama, tapi Dukuh Legetang sudah terlalu parah, terutama maksiat-maksiat masalah seks bebas,’’ kata Toyib. Dari 351 korban jiwa, terdapat 19 orang yang berasal dari luar Dukuh Legetang. Sementara itu, masih ada dua orang warga asli Legetang yang selamat dari bencana tersebut. ‘’Yang hidup cuma disisakan dua sama Allah, itu perempuan semua. Mungkin disisakan dua biar untuk sejarah keadaan desa sini, tapi sekarang sudah meninggal,’’ imbuhnya.

Masyarakat sekitar terheran-heran. Seandainya Gunung Pengamun-amun sekedar longsor, maka longsoran itu pasti hanya akan menimpa lokasi di bawahnya. Akan tetapi kejadian ini jelas bukan longsornya gunung. Antara Dukuh Legetang dan Gunung Pengamun-amun terdapat sungai dan jurang, yang sampai sekarang masih ada. Namun sungai dan jurang itu sama sekali tidak terkena longsoran. Jadi kesimpulannya, potongan gunung itu malam tadi terangkat dan jatuh menimpa dukuh Legetang.


Siapa yang mampu mengangkat separo gunung itu kalau bukan Allah Yang Maha Kuasa? Untuk memperingati kejadian itu, pemerintah setempat mendirikan sebuah tugu yang hari ini masih bisa dilihat siapa pun. Di tugu tersebut ditulis dengan plat logam:


“TUGU PERINGATAN ATAS TEWASNJA 332 ORANG PENDUDUK DUKUH LEGETANG
SERTA 19 ORANG TAMU DARI LAIN-LAIN DESA
SEBAGAI AKIBAT LONGSORNJA GUNUNG PENGAMUN-AMUN
PADA TG. 16/17-4-1955″

Salah seorang saksi tragedi Legetang, Suhuri warga Pekasiran RT 03/04 yang kini berusia sekitar 72 tahun mengatakan, musibah terjadi malam hari pukul 23.00 saat musim hujan. ”Saya dan beberapa teman malam itu tidur di masjid. Saya baru dengar kabar gunung Pengamunamun longsor jam tiga pagi,” katanya. Suhuri mengaku lemas seketika begitu mendengar kabar tersebut, karena kakak kandungnya, Ahmad Ahyar, bersama istri dan 6 anaknya tinggal di dusun Legetang. Namun Suhuri maupun keluarganya dan warga lain tak berani langsung ke dusun yang berjarak sekitar 800 meter dari pusat desa Pekasiran, karena beredar kabar tanah dari lereng gunung Pengamunamun masih terus bergerak.

Lenyapnya desa Legetang dan penghuninya juga menyimpan misteri, karena Suhuri dan beberapa warga Desa Pekasiran lain seusianya yang kini masih hidup mengatakan, antara kaki gunung sampai perbatasan kawasan pemukiman di dusun itu sama sekali tidak tertimbun, padahal jaraknya beberapa ratus meter. ”Longsoran tanah itu seperti terbang dari lereng gunung dan jatuh tepat di pemukiman. Sangat aneh”, kata Suhuri sembari menjelaskan, gejala lereng gunung akan longsor sudak diketahui 70 hari sebelum kejadian. Para pencari rumput pakan ternak dan kayu bakar untuk mengasap tembakau rajangan di samping untuk memasak, melihat ada retakan memanjang dan cukup dalam di tempat itu. Tapi tanda-tanda tadi tak membuat orang waspada, meski sering jadi bahan obrolan di Legetang. Orang baru menghubung-hubungkan soal retakan di gunung itu setelah Legetang kiamat,” katanya.
Waktu itu semua orang tercengang dan suasana mencekam melihat seluruh kawasan dusun Legetang terkubur longsoran tanah. Tak ada sedikit pun bagian rumah yang kelihatan. Tanda-tanda kehidupan penghuninya juga tak ada, kenang Suhuri.

Sungguh kisah tenggelamnya dukuh Legetang ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa azab Allah swt yang seketika itu tak hanya terjadi di masa lampau, di masa para nabi, tetapi azab itu pun bisa menimpa kita di zaman ini. Bahwa sangat mudah bagi Allah swt untuk mengazab manusia-manusia lalim dan durjana dalam hitungan detik. Andaikan di muka bumi ini tak ada lagi hamba-hamba-NYa yang bermunajat di tengah malam menghiba ampunan-Nya, mungkin dunia ini sudah kiamat.

Jika Anda dari daerah Dieng menuju ke arah (bekas) dukuh Legatang maka akan melewati sebuah desa bernama Pakisan. Sepanjang jalan itu Anda mungkin akan heran melihat wanita-wanitanya banyak yang memakai jilbab panjang dan atau cadar. Memang sejak dulu masyarakat Pakisan itu masyarakat yang agamis, bertolak belakang dengan dukuh Legetang, tetangga desanya yang penuh dengan kemaksiatan. Ketika kajian triwulan Forum Komunikasi Ahlussunnah wal Jamaah Kabupaten Banjarnegara bertempat di Pakisan, maka masyarakat Pakisan berduyun-duyun ke masjid untuk mendengarkan kajian dari Ustadz Muhammad As Sewed. Ya, hampir semua masyarakat Pakisan aktif mengikuti kajian dan da’wah. 

Alhamdulillah.

Wallahu a’lam bisshawab.

Kapal tempur Jepang Fusō

7:29 PM Add Comment


Fuso (扶桑?) adalah kapal utama dari dua kapal perang kelas fuso Fuso Diluncurkan pada tahun 1914 dan ditugaskan pada tahun 1915, awalnya ia berpatroli di lepas pantai China,Pada tahun 1923, dia membantu korban gempa bumi besar Kanto. Fuso dimodernisasi di 1930-1935 dan lagi pada 1937-1941, dengan perbaikan armor dan mesin dan suprastruktur dibangun kembali dalam gaya tiang pagoda. Dengan hanya senjata 14-inch, dia kalah oleh kapal tempur Jepang lainnya pada awal Perang Dunia II, dan memainkan peran tambahan untuk sebagian besar perang. uso adalah bagian dari Southern Angkatan Wakil Laksamana Shōji Nishimura pada Pertempuran Teluk Leyte. Dia tenggelam di jam awal tanggal 25 Oktober 1944 oleh torpedo dan baku tembak angkatan laut selama Pertempuran Selat Surigao. Beberapa laporan menyatakan bahwa Fuso sela setengah, dan yang kedua bagian tetap bertahan dan membakar selama satu jam, tetapi menurut korban ', kapal tenggelam setelah 40 menit banjir. Dari beberapa lusin awak yang lolos, hanya 10 selamat untuk kembali ke Jepang.

Tugas di dalam Perang Dunia II
Pada tanggal 10 April 1941, Fuso melekat Divisi 2 Armada 1.Ketika perang dimulai untuk Jepang pada tanggal 8 Desember, divisi, diperkuat oleh Kapal tempur Jepang Nagato,mutsu,dan kapal induk ringan hosho, diberangkatkan dari Hashirajima keKepulauan Bonin sebagai dukungan jauh untuk Armada Udara 1 menyerang Pearl Harbor, dan kembali enam hari kemudian. Pada 21 Februari 1942, kapal kembali ke galangan kapal di Kure untuk menggantikan barel pistolnya, berangkat pada 25 Februari. dengan sisa Divisi Kapal Perang ke-2, dia dikejar tetapi tidak menangkap armada kapal induk Amerika yang telah meluncurkan Raid Doolittle pada 18 April 1942.

Fuso dan sisa 2 Divisi Kapal Perang berlayar pada 28 Mei 1942 dengan Support Group Aleutian pada saat yang sama bahwa sebagian besar Armada Imperial mulai serangan Pulau Midway.Diperintahkan oleh Wakil Laksamana Shiro Takasu, divisi itu terdiri dari empat kapal tempur tertua di Jepang, termasuk Fuso, didampingi dua kapal penjelajah ringan, 12 kapal perusak.Catatan resmi tidak menunjukkan pembagian sebagai bagian dari Midway operasi yang lebih besar, yang dikenal sebagai Operasi AL; mereka untuk menemani armada bawah Laksamana Isoroku Yamamoto, tapi hanya untuk memberikan dukungan kepada satuan tugas Aleutian jika diperlukan. ada tanggal 14 Juni, Fuso kembali ke Yokosuka dan tiba kembali di Hashirajima pada tanggal 24 Juni. Dalam upaya untuk menggantikan kapal induk hilang diPertempuran Midway, angkatan laut membuat rencana untuk mengkonversi dua kapal Fuso-kelas untuk hybrid kapal perang-operator, tetapi dua kapal tempur Ise-kelas yang dipilih sebagai gantinya. Kapal itu ditugaskan ke Akademi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Etajima, Hiroshima, untuk digunakan sebagai kapal pelatihan antara 15 November 1942 dan 15 Januari 1943. Kapten Keizo Komura memegang komando pada tanggal 5 Desember, dan lega oleh Kapten Nobumichi Tsuruoka pada 1 Juni tahun depan. Tujuh hari kemudian, Fuso menyelamatkan 353 korban dari Mutsu ketika kapal yang meledak di Hashirajima.antara 18 dan 24 Juli 1943, kapal itu di drydock Kure untuk pemasangan radar dan senjata tambahan AA 25 mm. Fuso berlayar dari Laut Inland pada 18 Agustus untuk Truk Naval Base, membawa perlengkapan, dan tiba lima hari kemudian. Jepang telah dicegat lalu lintas radio Amerika yang menyarankan serangan terhadap Pulau Wake, dan pada tanggal 17 Oktober, Fuso dan sebagian besar Armada 1 berlayar ke Eniwetok untuk berada dalam posisi untuk mencegat setiap serangan tersebut. Armada tiba pada tanggal 19, berangkat empat hari kemudian, dan tiba kembali di Truk pada 26 Oktober. Pada 1 Februari 1944, Fuso Truk berangkat denganKapal tempur Jepang Nagato untuk menghindari serangan udara Amerika, dan tiba di Palau pada 4 Februari. Mereka meninggalkan pada tanggal 16 Februari untuk melarikan diri serangan udara lain. Kapal-kapal tiba pada 21 Februari di pulau Lingga, dan Fuso dipekerjakan di sana sebagai kapal pelatihan, Seminggu kemudian, Kapten Masami Ban lega Tsuruoka. Kapal itu dipasang kembali di Singapura antara 13 dan 27 April, dan kembali ke Lingga. Dia dipindahkan ke Tawi-Tawi pada 11 Mei [37] dan memberikan penutup untuk konvoi yang gagal untuk memperkuat Pulau Biak pada akhir bulan. Fuso ditransfer Pulau Tarakanuntuk mengisi bahan bakar di awal Juli sebelum kembali ke Jepang dan melarikan diri serangan oleh kapal selam.

Keadaan akhir kapal
fuso tenggelam 3:38-03:50; hanya selusin orang beberapa selamat.Ada bukti bahwa beberapa dari mereka diselamatkan oleh kapal perusak Asagumo, yang itu sendiri tenggelam beberapa waktu kemudian; mungkin juga bahwa beberapa yang lolos tenggelamnya mencapai Leyte hanya untuk dibunuh oleh orang Filipina, seperti yang diketahui telah terjadi korban dari kapal perang Jepang lainnya tenggelam dalam Pertempuran Selat Surigao. Sepuluh anggota awak diketahui telah selamat, semuanya kembali ke Jepang. Fuso telah dihapus dari daftar Angkatan Laut pada tanggal 31 Agustus 1945.
Type: Battleship
Displacement:
1915: 29,330 long tons (29,800 t) standard.
1944: 34,700 long tons (35,300 t) standard.
Length: 1915: 202.7 m (665 ft 0 in)
1944: 210.3 m (690 ft 0 in)
Beam: 1915: 28.7 m (94 ft 2 in)
1944: 33.1 m (108 ft 7 in)
Draught: 9.68 m (31 ft 9 in)
Propulsion: 4 shaft; Brown-Curtis turbines; 24/8 boilers;
1915: 40,000 shp (30,000 kW)
1944: 75,000 shp (56,000 kW)
Speed: 1915: 23 knots (26 mph; 43 km/h).
1944: 25 kn (29 mph; 46 km/h)
Range: 8,000 nmi (15,000 km) at 14 kn (16 mph; 26 km/h)
Complement: 1915: 1,193.
1944: 1,900.
Armament:
1915:
12 × 356 mm (14 in) guns
16 × 152 mm (6 in) guns
8 × 76 mm (3 in) guns
1944:
12 × 356 mm (14 in) guns
14 × 152 mm (6 in) guns
8 × 127 mm (5 in) DP guns
95 × 25 mm (1 in) AA guns
Armor:
Belt:305-102mm
Turrets: 305mm (face)
Conning Tower: 351mm
Barbettes: 204mm

note: Pagoda mast adalah jenis superstructure yang khas bagi kapal-kapal perang Jepang yang dibuat pada 1930-an. Struktur ini dirasa penting oleh AL Kekaisaran Jepang yang mendapatkan pembatasan "Battleship Holiday" dalam Washington Naval Treaty, untuk mendongkrak kemampuan kapal tempurnya.
Pagoda mast terdiri dari sekumpulan platform bagi lampu sorot, menara pandang, dan pos pengawas. Platform-platform ini ditambahkan pada tripod mast yang asli (seperti pada Battleship Inggris), disertai perkuatan untuk menahan beban tambahan di atasnya. Struktur ini jamak ditemukan pada battleship kelas Kongo, Fuso, Ise, dan Nagato. Pengembangan ini membantu Jepang untuk selalu siap dalam pertempuran malam hari.



Setelah radar ditemukan, maka pos lampu sorot pada Pagoda Mast dianggap tidak diperlukan lagi. Walaupun begitu, struktur ini tetap dipertahankan, karena penempatan radar pada titik tertinggi memungkinkan untuk melacak dan menembak musuh "dari balik cakrawala".
Bagaimanapun, struktur ini tak begitu disukai oleh AL Amerika dan Eropa. Struktur Pagoda Mast pada battleship Fuso bisa menjulang hingga 40 meter dari permukaan laut. Maka dari pagoda mastlah kapal tempur fuso dijuluki tiang berjalan.

BAGAIMANA KEADAAN BUMI 100 TAHUN KEDEPAN ?

8:46 AM 1 Comment
Suka berfikir gimana keadaan bumi 100 tahun kedepan? Mungkin 100 tahun kedepan foto ane bakalan di pajang sama cucu ane nanti :D

BERAPAKAH PENDUDUK DUNIA PADA TAHUN 2100?

Berdasarkan prediksi PBB, akan ada 11,2 miliar manusia yang hidup pada tahun 2100. Namun, tentu saja ini adalah proyeksi, bukan kepastian.
Dalam skenario lain, penduduk bumi bisa saja 'hanya' 7,2 miliar jiwa. Itu lebih sedikit daripada jumlah penduduk sekarang, 7,5 miliar orang.
Berdasarkan prediksi PBB, populasi bumi terus meningkat setidaknya hingga tahun 2050.
Tahun ini jumlah penduduk bumi bertambah 83 juta orang lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Itu sama dengan jumlah penduduk Jerman .

BAGAIMANA TINGKAT HARAPAN HIDUP?

Pada tahun 1950, banyak orang di dunia berumur kurang dari 50 tahun. Saat ini, tingkat harapan hidup rata-rata penduduk bumi adalah 72 tahun. Angka itu diprediksi terus meningkat.
Pada 2100, usia harapan hidup manusia diperkirakan mencapai 83 tahun. Umur lebih panjang berarti jumlah orang tua juga semakin banyak.
Piramida populasi pun kelancipan ke atasnya juga semakin jauh berkurang.

LALU DIMANA KITA AKAN TINGGAL ?

Pada tahun 2030, akan ada 41 megacity, yaitu kota dengan penduduk lebih dari 10 juta jiwa. Dan pada 2050 , dua pertiga dari penduduk dunia, yaitu sebanyak 6,3 miliar jiwa, akan hidup di area perkotaan.
Kota-kota yang teramat padat tersebut akan dapat menampung orang, dengan tentunya, luas lahan yang minim.
Kepadatan yang ditimbulkan oleh jumlah tersebut akan membuat megacity itu akan terasa sepadat Mumbai.

TERUS DARI MANA SUMBER ENERGI KITA BERASAL ?

Saat ini mayoritas sumber energi yang digunakan manusia, yaitu sebanyak 86%, berasal dari minyak bumi. Energi terbarukan menyumbang sekitar 10% saja. Tetapi jumlah itu terus naik.
Konsumsi energi matahari secara global, sudah melonjak 7,5 kali lipat pada tahun 2015, dibandingkan tahun 2010.
Pada masa depan yang diprediksi akan didominasi energi terbarukan, negara-negara yang memiliki lahan luas, tempat turbin angin dan panel surya bisa dipasang, akan mendapat keuntungannya tersendiri.

AKAN KAH PEKERJAAN KITA TERGANTIKAN OLEH ROBOT?

Hampir separuh pekerjaan di Amerika Serikat nantinya akan dikerjakan oleh robot atau komputer, ungkap peneliti Universitas Oxford. Dan ada beberapa pekerjaan yang berpotensi
lebih besar dikerjakan oleh robot atau komputer. Misalnya akuntan, pengemudi taksi dan sales lewat telpon kemungkinan akan digantikan oleh robot dalam satu atau dua dekade mendatang.
Pekerjaan yang membutuhkan kreativitas, keterampilan dan empati lah yang akan tetap dikerjakan oleh manusia dalam jangka waktu lama. Buruh di masa depan harus siap-siap beradaptasi dengan menipisnya peluang pekerjaan.

Source : BBC INDONESIA